Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Semester 1
Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.
Kompetensi Dasar
Berwawancara sederhana dengan narasumber (petani, pedagang, nelayan, karyawan dll) dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
Wawancara dengan narasumber
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau otoritas.
Narasumber adalah orang yang member (megetahui secara jelas tentang sebuah informasi) atau sebagai sumber informasi (informan).
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1. bahan informasi,misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
2.bahan opini,misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
3.bahan ceriat,misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
4.bahan biografi,misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis.
Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
2.wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
1. wawancara bebas,yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
2.wawancara terpimpin,yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
3.wawancara individual,yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
4.wawancara kelompok,yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
5.wawancara konferensi,yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
6.wawancara terbuka,yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
7.wawancara tertutup,yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Tahap-tahap wawancara,yaitu:
1. menentukan topik wawancara
2.menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
3.mengetahui identitas narasumber secara umum
4.menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
5.membuat garis besar atau daftar pertanyaan
6.mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
7.mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
Ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
1. datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
2.bersikap sopan santun,wajar dan ramah
3.dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
4.bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
5.hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
6.mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
7.jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
8.selesai wawncara ucapkan terima kasih
Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarai materi ini siswa diharapkan mampu :
1. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
2. Menyimpulkan isi cerita yang dibaca.
A. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
IKAN EMAS
Ikan emas yang cantik
Elok benar rupanya
Berenang ke sana ke mari
Untuk menggapai sang matahari
Ikan emas di kolam
Berenang dengan kebingungan
Mencari rembulan
Yang telah lama hilang
Ikan emas dengan ibundanya
Di permukaan air
Sedang bermain dengan pelangi
Yang berwarna warni
Ikan emas warnamu indah
Sungguh cantik rupawan
Sedang mencari malam
Sampai keringatnya memenuhi malam
Di tengah keremangan malam
Ikan emas mendengar nyanyian bintang
Lalu tidur di pinggir kolam
Penuh kedamaian
Dalam menulis puisi perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun sebuah puisi. Unsur yang membangun sebuah puisi dibedakan menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun puisi dari dalam. Unsur
intrinsik sebuah puisi meliputi.
1. Irama dan Rima
Irama ialah keselarasan bunyi yang ada pada puisi yang dibentuk oleh pergantian tekanan kata. Sedangkan rima adalah persamaan bunyi yang ada dalam baris-baris puisi (sajak).
Macam-macam sajak (rima)
a. Sajak silang ( a b a b )
Sajak silang memiliki persamaan bunyi baris pertama sama dengan baris
ketiga, baris kedua sama dengan baris keempat
Contoh sajak silang (a b a b)
Rumput hijau membentang
Menyambut datangnya pagi
Saat mentari menjelang
Semua tampak berseri-seri
b. Sajak peluk ( a b b a )
Sajak peluk memiliki persamaan bunyi baris pertama dengan baris
keempat, baris kedua sama dengan baris ketiga.
Contoh sajak peluk (a b b a)
Ada pantai di ujung jalan
Banyak pengunjung terpesona
Melihat ombak membahana
Rasa gerang tiada terlahan
c. Sajak pasangan ( a a b b )
Sajak pasangan memiliki persamaan bunyi baris pertama dengan baris
kedua, baris ketiga sama dengan baris keempat.
Contoh sajak pasang (a a b b)
Bunga melati yang indah
Berbunga putih merekah
Indah diterpa sang surya
Laksana kilau mutiara
d. Sajak terus ( a a a a )
Sajak terus memiliki persamaan bunyi baris pertama, kedua, ketiga,
keempat.
Contoh sajak terus (a a a a)
Kelinci-kelinciku
Kau sangat lucu
Selalu menghiburku
Kan kujaga selalu
2. Diksi atau pilihan kata yang tepat.
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat dari penulis (dapat berupa gaya bahasa,citraan, makna konotasi).
3. Baris dan bait
Baris dalam bait digunakan untuk menentukan bentuk puisi.
Macam-macam bentuk puisi menurut baris dan bait.
a. Distikon, adalah bentuk puisi yang terdiri 2 baris per bait.
Contoh puisi distikon
BUKU
Buku kau selalu membantuku
Walau tanpa guru
Kau pelita hatiku
Saat aku sedang ragu
b. Tersina, adalah bentuk puisi yang terdiri 3 baris per bait.
Contoh puisi tersina
HUJAN
Mengapa kau jatuh terlalu deras hujan
Sampai bumi tak tahan
Menampung air yang kau curahkan
Banjir menggenang desa dan kota
Lumpuh semua yang ada
Derita dan luka yang terpana
c. Kuatrin, adalah bentuk puisi yang terdiri 4 baris per bait.
Contoh puisi kuatrin
PAGI
Rumput hijau membentang
Menyambut datangnya pagi
Saat mentari menjelang
Semua tampak berseri-seri
d. Kwint, adalah bentuk puisi yang terdiri 5 baris per bait.
Contoh Puisi Kwint
REMBULAN
Rembulan nan indah di awan
Di hiasi bintang-bintang malam
Cahayamu redup menawan
Hati ini merasa tenteram dan nyaman
Saat memandangmu di tengah malam
e. Sektet, adalah bentuk puisi yang terdiri 6 baris per bait.
Contoh puisi sektet
PELANGI
Pelangi nan indah
Warna-warni wajahmu
Menghias langit biru
Aku kagum melihatmu
Walau kau muncul sekejap
Menambah indah panorama
f. Septima, adalah bentuk puisi yang terdiri 7 baris per bait.
Contoh puisi septima
MUSIM PANEN
Luas membentang padi di huma
Menguning bagai emas permata
Damai hati memandangnya
Tiada lagi kelaparan
Terpancar kemakmuran
Semua melenggang gembira
Menyambut panen tlah tiba
g. Oktaf, adalah bentuk puisi yang terdiri 8 baris per bait.
Contoh puisi oktaf
MAWAR MERAH
Sekuntum mawar merah
Mekar di taman nan indah
Kuingin sekali memetikmu
Namun sayang kau berduri
Aku tak berani mendekati
Takut tertusuk duri
Biarkan mawar merah merekah
Menghias halaman rumah
h. Bentuk bebas, artinya bentuk puisi yang tidak terikat oleh baris dan bait.
Contoh puisi bentuk bebas
ADIKKU
Kau sangat lucu
Aku suka menggodamu
Tanpa hadirmu
Hatiku sepi membiru
Saat kita berdua
Tanpa pelukan bunda
Kau selalu kujaga
i. Soneta , adalah puisi yang terdiri 14 baris terbagi per bait 4 , 4 , 3 , 3.
Contoh puisi soneta
BUNGLON
Melayang gagah, meluncur rampis
Menentang tenang, alam samadi
Tiada sadar marabahaya
Alam semesta memberi senjata
Selayang terbang ke rumpun bambu
Pindah meluncur ke padi masak
Bermain mesra di balik dahan
Tiada satu dapat mengganggu
Akh, sungguh puas berwarna aneka
Gampang menyamar mudah menjelma
Asalkan diri menurut suasana
O, Tuhanku, biarkan daku hidup sengsara
Biarkan lahirku diancam derita
Tiada daku sudi serupa
4. Tema
Tema merupakan ide pokok yang menjiwai sebuah puisi. Tema penulisan puisi, misalnya tentang keindahan alam, masalah sosial maupun keagamaan.
Dari penjelasan di atas kalian telah mengenal unsur-unsur puisi. Bagaimana
langkah-langkah menulis puisi? Langkah-langkah menulis puisi adalah sebagai
berikut:
1 . Pilihlah tema yang menarik.
2. Carilah sumber tema yang sesuai dengan pilihan.
3. Cermati objek, kemudian datalah objek-objek yang dijadikan bahan penulisan puisi.
4. Diskripsikan objek-objek yang diamati menjadi larik-larik puisi yang sesuai
bentuknya.
5. Gunakan diksi atau pilihan kata, rima, majas yang tepat.
6. Tulislah puisi secara runtut.
7. Suntinglah puisi yang kamu tulis agar menjadi lebih sempurna.
B. MENYIMPULKAN CERITA
Sebuah cerita yang dibaca oleh seseorang (pembaca) akan menjadikan
seseorang (pembaca) mengetahui isi cerita yang dibaca. Setelah mengetahui cerita yang dibaca, di situ akan ditemukan nilai-nilai kehidupan yang positif. Artinya nilai-nilai itu dapat dijadikan contoh atau teladan bagi pembaca, sedangkan nilai-nilai kehidupan yang negatif jangan dilakukan. Karena hal tersebut merupakan contoh/teladan yang tidak bermanfaat bagi pembaca.
Sebuah cerita dapat disimpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Membaca cerita secara cermat.
2. Menentukan ide pokok cerita yang dibaca pada setiap paragraf atau bagian cerita.
3. Merangkai ide pokok menjadi sebuah kesimpulan.